ANALISIS PENGGUNAAN
TANDA KOMA
DALAM SURAT KUASA
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
L
HASANAL MUTMAINNAH
14915
XI IPA 2
SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN
2011 / 2012
PENGESAHAN
Makalah siswi bernama Hasanal Mutmainnah, NIS 14915,
kelas XI IPA 2, yang berjudul “Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat
Kuasa”, telah diperiksa dan diteliti oleh pembimbing karya tulis kelas XI IPA 2
SMA Negeri I Watampone dan dinyatakan telah diterima.
Watampone, Mei 2012
Pembimbing,
Hj.
Habibah Arsyad, S.Pd., M.Pd.
NIP 1958109 198103 2 008
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
atas segala limpahan rahmat dan taufiq-Nya sehingga penulis diberi kekuatan
untuk menyelesaikan masalah ini walaupun dalam bentuk yang sederhana. Salawat
dan salam tak lupa dikirimkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
banyak hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak makalh
ini dapat terselesaikan oleh penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih kepada
1. Ibu
Hj. Habibah Arsyad, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing karya tulis sekaligus guru
mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah meluangkan waktunya dan membimbing
penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2. Orang
tua penulis yang memberi dukungan moril maupun materi dalam menyelesaikan
makalah ini.
3. Rekan
yang memberikan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika
terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak berkenan di hati pembaca dan mengharapan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalh
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Watampone, Mei 2012
Penulis,
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
II KERANGKA TEORI
A. Kerangka
pikir
1. Pengertian
tanda baca dan surat
2. Fungsi
tanda baca dan surat
3. Jenis-jenis
tanda baca
4. Jenis-jenis
surat
B. Hipotesis
III METODOLOGI
A. Jenis
Tulisan
B. Objek
Tulisan
C. Teknik
Pengumpulan Data
IV PEMBAHASAN
A. Surat
Kuasa
B. Tinjauan
Penggunaan Tanda Koma Dalam Surat Kuasa
C. Analisis
Penggunaan Tanda Koma Dalam Surat Kuasa
V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa
Indonesia dengan perlahan-lahan tetapi pasti berkembang dan tumbuh terus. Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia
harus digunakan dengan baik dan benar.
Dalam
UU Pasal 36 bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Dengan menggunakan
bahasa Indonesia akan dapat memperkuat rasa persatuan warga Negara.
Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan. Namun, dalam kehidupan
sehari-hari banyak masyarakat yang menyalahgunakan penggunaan tanda baca
tersebut. Masyarakat tidak memperhatikan kaidah-kaidah penggunaan tanda baca
yang benar.
Hal
ini, bias menimbulkan kerugian yang sangat besar dan kesalahan pemahaman
penggunaan tanda baca bagi generasi muda. Maka pada kesempatan ini penulis
mencoba untuk membahas penggunaan tanda koma pada surat kuasa.
B. Rumusan Masalah
Dalam
melakukan suatu hal biasanya menemui berbagai permasalahan, dalam hal ini masih
ada siswa yang belum mengetahui atau memahami penggunaan tanda koma dalam surat
kuasa.
Dengan demikian makalah ini akan
membahas permasalahan antara lain:
1.
Adakah pemahaman
penulis tentang tanda koma dan surat kuasa.
2.
Bagaimana pemahaman
penulis tentang analisis penggunaan tanda koma dalam surat kuasa.
C. Tujuan
Adapun
tujuan penulis melalui makalah ini adalah
1.
Agar penulis dapat
mengerti tentang tanda koma dan surat kuasa.
2.
Sebagai wahana untuk
maningkatkan pengetahuan mengenai penulisan tanda koma dan surat kuasa.
3.
Memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.
D. Manfaat
Dari
makalah ini diharapkan adanya manfaat yang dapat diperoleh yaitu sebagai
berikut:
1.
Dapat membantu wawasan pembaca mengenai
penggunaan tanda koma dan surat kuasa
2.
Sebagai wahana untuk
melatih penulis membuat makalah
3.
Mengembangkan rasa
tanggung jawab dan melaksanakan atau menyelesaikan tugas dengan baik
4.
Menambah perbendaharaan
literature perpustakaan
II. KERANGKA TEORI
A. Kerangka Pikir
1.
Pengertian tanda baca
dan surat
a.
Pengertian tanda baca
Tanda
baca merupakan simbol yang tidak terhubung dengan fonem atau kata dan frasa
pada suatu bahasa, melainkan berpengaruh untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan dan juga intonasi serta jeda dapat diamati sewaktu
pembacaan. Aturan tanda baca berbeda
antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca
adalah suatu gaya spesefik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Adapun
pengertian beberapa pakar tentang tanda baca, antara lain:
1)
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam system
ejaan seperti titik koma, dan lain-lainnya.
2)
Menurut fachruddin A.G.
dalam buku bahasa Indonesia yang berjudul “Pegangan Mata Kuliah Dasar Umum”
halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca adalah tanda yang digunakan untuk
melambangkan bahasa.
3)
Menurut Prof.Dr.Dp
Tampubalon dalam bukunya yang berjudul “Kemampuan Membaca Teknik Efektif dan
Efisien” halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca adalah lambang-lambang
tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa
lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem).
4)
Menurut Dr. Goris Keraf
buku komposisi sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesia halaman 13,
mengemukakan bahwa tanda baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar yang
menggambarkan unsur-unsur supermental dalam tutur untuk memudahkan pembaca
pengikut jejak bahasa lisannya.
5)
Menurut Drs. Abdullah
tanda baca ialah tanda yang digunakan untuk menjelaskan maksud penulis agar
informasi disampaikan tanda serah terima oleh pembaca.
b.
Pengertian surat
Adapun
pendapat pakar mengenai pengertian surat antara lain:
1)
Menurut sedarmayanti,
surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak ditujukan
kepada pihak lain untuk menyampaikan warta (2005:26)
2)
Menurut Y.S. Marjo
dalam bukunya surat menyurat lengkap mempunyai pengertian lain bahwa: surat
adalah komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun
informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain (2005:15).
3)
Menurut Thomas Wiyasa
pengrtian surat yaitu: surat adalah sarana untuk menyampaikan pernyataan atau
informasi secara tertulis dari pihak yang satu ke pihak yang lain, informasi dapat
berupa pemberitahan, pernyataan laporan, pemikiran, sanggahan dan lain
sebagainya (1996:2).
4)
Menurut Moekijad, surat
adalah kertas sehelai atau lebih di mana dituliskan suatu pernyataan atau
berita sesuatu yang hendak orang nyatakan pada orang lain (2006:5).
5)
Menurut Suhanda panji,
surat adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat suatu bahan komunikasi yang
disampaikan oleh seseorang kepada orang lain atas nama pribadi maupun kedutaan
dalam organisasi (1997:38).
6)
Menurut Atmo Sudirjo
mengenai surat adalah sehelai kertas yang ditulis atau diketik atas nama dalam
kedudukan yang di tujukan kepada suatu alamat tertentu dan membuat suatu badan
komunikasi (1999:139).
7)
Menurut The Liang Gie,
surat adalah setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan
mengenai suatu hal atau peristiwa yang dibuat orang untuk membantu ingatannya
(2000:115).
8)
Menurut Tedja Sutisna
yaitu surat adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pernyataan atau informasi
secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain (1999:82).
9)
Menurut Rizal, surat
adalah alat untuk manyampaikan suatu majsud secara tertulis, baik tentang
penawaran, permintaan, pernyataan, pertanyaan, lamaran pekerjaan, dan lain-lain
(2003:2).
2.
Fungsi tanda baca dan
surat
a.
Fungsi tanda baca
Adapun
fungsi tanda baca adalah:
* Memisahkan
unsur-unsur dalam suatu perincian
* Menciptakan
kesesuaaian untuk keselarasan dalam pengaturan vokal seorang dengan adanya
tanda baca dalam suatu perincian
* Menunjukkan
kekhasan suatu kalimat dengan penjelasan unsure sematis konteks kalimat
* Untuk
melambangkan sebagian dan aspek bahasa lisan terutama intonasi keras lembutnya
suara, dan variasi kecepatan ujaran
* Menghubungkan
ataupun memisahkan bagian kalimat
* Menunjukkan
kekhasan suatu kalimat dan penjelasan unsur sematis
b.
Fungsi surat
Surat
yang baik ialah surat yang mudah dimengerti dan dipahami isi dan tujuan surat
itu sendiri karena dalam surat terdapat beberapa fungsi diantaranya sebagai
berikut:
* Wakil
atau duta si penulis atau si pengirim surat. Disini surat berperan pembawa misi
atau pesan penulis (pembuat) surat.
* Bukti
tertulis otentik, hitam di atas putih, yang mempunyai kekuatan buku, misalnya
kuitansi, bukti tanda terima, fakttur, surat perjanjian, dan sebagainya.
* Pedoman
untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Dengan adanya surat menyurat dan
kearsipan serta data-data, sebuah organisasi atau badan usaha dapat bertindak
lebih lanjut berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
* Alat
pengingat. Dengan adanya arsip, sesuatu yang lupa tentang kegiatan masa lalu
dapat dilihat dan ditinjau kembali.
* Alat
untuk memperpendek jarak, penghematan tenaga dan waktu.
* Bukti
sejarah dan kegiatan suatu organisasi atau vadan usaha.
* Alat
promosi (iklan) bagi pihak pengirim.
* Khususnya
dalam surat bisnis modern.
3.
Jenis-jenis tanda baca
Jenis-jenis
tanda baca yaitu antara lain:
a.
Tanda titik ( . )
-
Tanda titik dipakai
pada akhir kalimat yang bukan pernyataan seruan
Misalnya : Selesaikan tugas itu
dengan baik.
-
Tanda titik dipakai di
belakang angka atau huruf dalam suatu bagian ikhtiar, atau daftar
Misalnya : 1 Patokan umum
-
Tanda titik dipakai
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
Misalnya:
2.25.31 (pukul 2 lewat 25 menit 31 detik)
-
Tanda titik dipakai
untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu
Misalnya:
1.24.55 (1 jam, 24 menit, 55 detik)
-
Tanda titik dipakai
diantara nama penulis, judul penulisan, yang tidak berakhir dengan tanda Tanya
da tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka
Misalnya:
Marriani, Mandipulana. 1970. Benci dan Cinta. Melati: Balai Pustaka.
-
Tanda titk dipaakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Misalnya : Desa Mariopulana
berpenduduk 34.400 orang.
-
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuab
atau kelipatannya yang tidak menujukkan jumlah.
Misalnya : Lihat halaman 342 dan
seterusnya.
-
Tanda titik tidak dipakai pada akhir
judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table, dan
sebagainya.
Misalnya: Asab dan Sengsara.
-
Tanda titik tidak
dipakai debelakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan
alamat penerima surat.
-
Misalnya : Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Beringin 67
Bone
b.
Tanda koma ( , )
-
Tanda koma dipakai
diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atas pembilangan
Misalnya:
surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
-
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan kalimat setara yang didahulu oleh kata seperti atau melainkan
Misalnya : Pepet bukan anak saya,
melainkan anak Pak Rahing.
-
Tanda koma tidak
dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat itu mengiringi
kalimatnya
Misalnya:
Ayah lupa akan janjinya karena sibuk.
-
Tanda koma dipakai
untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain
yang terdapat dalam kalimat
Misalnya:
wah, bukan main!
-
Tanda koma dipakai di
muka angka oersepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka
Misalnya:
Rp 13,69
-
Tanda koma dipakai dibelakang akat atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya : ……. Jadi, soalnya tidak
semudah itu.
-
Tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal
kalimat
Misalnya: penerima kuasa, pemberi kuasa,
-
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya : Karena sibuk, Ayah lupa
akan janjinya.
-
Tanda koma dipakai diantara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri
yang lulus berurutan.
Misalnya : Sdr. Ranchman, jalan
Sungai Musi 31 Makassar.
-
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang
dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya : Bahasa Indonesia. Jilid 1
dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
-
Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan
kaki.
Misalnya : W.J.S. Poerwadarminta,
bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang (Yokyakarta : UP Indonesia. 1967), hlm.
4.
-
Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Mislanya : Ny. Alfiah, M.A.
-
Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnyatidak membatasi.
Misalnya : Paman Saya, Pak Ridwan,
rajin sekali.
-
Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya : Duta mengucapkan terima
kasih atas bantuan Ridwan.
-
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung
itu berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru.
Misalnya : “ Berdiri lurus-lurus !”
perintahnya.
c.
Tanda titik dua ( : )
-
Tanda titik dua dapat
dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau
pemerian
Misalnya:
kita memerlukan kursi meja dan lemari:perabot.
-
Tanda titik dua tidak
dipakai jika rangkaian atau perincian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan
Misalnya:
kita memerlukan kursi, meja, dan lemari
-
Tanda titik dua dipakai
sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Misalnya:
Sekretaris: Sella Arsyta
-
Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata
yang menujukkan perilaku dalam percakapan.
Misalnya :
Ridwan : “Baik, Bu,” (mengangkat kompor dan masuk).
Ibu : “ jangan lupa, letakkan
baik-baik !” (duduk di teras rumah)
-
Tanda titik dua dipakai (i) diantara jilid atau nomor dan
halaman (ii)di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan
anak judul suatu karangan, seta (iv) nama kot dan penerbit buku acuan dlam
karangan.
Misalnya : Tempo, 1 (1971) 27:5
d.
Tanda titik koma ( ; )
-
Tanda titik koma dapat
dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan selesai juga.
-
Tanda titik koma dapat
dipakai sebagai pengganti kata di dalam perhitungan untuk memisahkan kalimat
majemuk
Misalnya:
Kakak sibuk bekerja di dapur.
e.
Tanda hubung ( - )
-
Tanda hubung menyambung
suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris
Misalnya:
walaupun sakit, mereka tetep tidak mau beranjak
-
Tanda hubung menyambung
unsur-unsur kata ulang
Misalnya:
kemerah-merahan
-
Tanda hubung menyambung
huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal
Misalnya:
8-4-1956
-
Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di
belakangnya atu akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Misalnya : Kini ada cara yang baru
untuk mengukur panas.
-
Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan
bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilang bagian kelompok kata.
Misalnya : Lima-puluh-tiga-rupiah
-
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata
berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, (ii) ke- dengan angka, (iii)
angka dengan –an, dan (iv) singkatan berhuruf capital dengan imbuhan atau kata,
dan (v) nama jabatan rangkap.
Misalnya : Hadiah ke-17
-
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa
Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya : Pen-tackle-an.
f.
Tanda pisah ( - )
-
Tanda pisah membatasi
penyisipan kata ataau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat
Misalnya : Kemerdekaan bangsa itu-
saya yakin akan tercapai –diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri
-
Tanda pisah menegaskan
adanya keterangan apososo atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas
Misalnya : Rangkaian temuan
in-evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom-telah mengubah
konsepsi kita tentang alam semesta
-
Tanda pisah dipakai di
antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’
Misalnya:
tanggal 5-10 April 1930.
g.
Tanda ellipsis ( … )
-
Tanda ellipsis dipakai
dalam kalimat terputus-putus
Misalnya:
kalau begitu… ya, marilah kita berjoget.
-
Tanda ellipsis
menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat tau naskah ada bagian yang dihilangkan
Misalnya:
Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati…
4.
Jenis-jenis surat
a.
Menurut sifat isi dan
asalnya, mencakup:
1)
Sifat pribadi, yaitu
surat yang memiliki kebebasan dalam bentuk dan pemakaian bahasa.
2)
Surat Ddinas, yaitu
surat resmi yang dipegunakan oleh instalasi pemerintah untuk kepentingan
administrasi pemerintahan dan harus tanduk pada aturan resmi.
3)
Surat niaga, yaitu
surat resmi yang biasa dipergunakan oleh perusahaan niaga, dalam pemakaian
bahasanya, disini bias lebih luas dibandingkan denagn bahasa resmi.
b.
Menurut sasarannya,
mencakup:
1)
Surat pemberitahuan
yaitu surat yang ditujukan untuk semua orang yang berada dilingkungan surat itu
berada.
2)
Surat edaran yaitu
surat yang ditujukan untuk lebih dari satu orang atau satu alamat.
3)
Surat terbatas yaitu
surat yang ditujukan kepada orang yang bersangkutan.
c.
Menurut sifatnya,
mencakup:
1)
Surat rahasia yaitu
surat yang isinya tidak boleh dilihat oleh orang lain selain oleh yang
bersangkutan yang tertera dalam alamat.
2)
Surat konfidensial
yaitu surat yang isinya diketahui oleh orang-orang tertentu.
3)
Surat biasa yaitu surat
yang boleh diketahui oleh orang lain.
B. Hipotesis
Sehubungan
dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis perlu
manyajukan suatu hipotesis yang merupakan jawaban seementara terhadap
permasalahan yang diteliti.
Adapun
hipotesis yang diajukan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Tanda baca adalah
lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan
berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem).
2.
Penggunaan tanda baca
yang baik yaitu dengan memahami yang dimaksud dengan tanda baca dan
jenis-jenisnya, barulah dipergunakan.
III METODOLOGI
A.
Jenis
Tulisan
Makalah
ini merupakan jenis tulisan argumentasi dan eksposisi. Dalam makalah ini
penulis lebih mendominasi pada tulisan argumentasi yang mengutamakan
fakta-fakta yang ada disertai dengan contoh-contoh sebagai pembuktian. Selain
itu, tidak lepas dari tulisan eksposisi disertai dengan penjelasan-penjelasan
berupa opini.
B. Objek Tulisan
Objek
penulisan makalh ini adalah tanda baca dn yang menjadi subjeknya yaitu
siswa/penulis. Sasaran utama dari objek penulisan ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai penggunaan tanda koma dalam surat
kuasa.
C. Pengumpulan Data
Adapun
metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun makalah ini adalah matode Library research yaitu metode yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan jalan membaca buku literatur dengan
tekhnik sebagai berikut:
1.
Mengutip langsung,
yaitu mengambil pendapat atau data yang terdapat di dalaam literatur untuk
dimasukkan ke dalam karya tulis dengan tidak mengubah redaksinya.
2.
Mengutip tidak
langsung, yaitu meringkas atau mengikhtifarkan pendapat atau data yang terdapat
dalam literatur kemudian dimasukkan ke dalam karya tulis.
IV. PEMBAHASAN
A. Surat Kuasa
SURAT KUASA
Saya
yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Lengkap : Muhammad Ainul Hakim
Kelas : 12
Tanggal
Lulus : 15 Juni 2011
Telepon : 085648927921
Alamat : Ds. Jenggot Selata RT 02 RW 01 Krembung Sidoarjo
Selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KE-1, memberikan KUASA kepada,
Nama
Lengkap : Firmansya
Pekerjaan
: Swasta
Telepon : 08967368921
Alamat : Jl. Pegangsan NO 23 Krembung Sidoarjo
Untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-2 untuk MENGAMBIL IJAZAH milik PIHAK
KE-1, beserta kelengkapan tanda kelulusan lainnya dari sokolah Negeri 1
Krembung Sidoarjo guna digunakan sesuai keperluan PIHAK KE-1.
Demikian
surat kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Sidoarjo,
24 Maret 2012
Pihak
Kedua, Pihak
Pertama,
Muhammad
Ainul Hakim Firmansya
B. Tinjauan Penggunaan
Tanda Baca Dalam Surat Kuasa
Pada
surat kuasa terdapat tanda koma, yaitu:
1.
Saya yang bertanda
tangan di bawah ini,
2.
Selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KE-1, memberikan KUASA kepada,
3.
Untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KE-2 untuk MENGAMBIL IJAZAH milik PIHAK KE-1, beserta
kelengkapan tanda kelulusan lainnya.
4.
Sidoarjo, 24 Maret 2012
5.
Pihak Pertama, Pihak
Kedua,
C. Analisis Penggunaan
Tanda Baca Dalam Surat Kuasa
1.
Penggunaa tanda koma
pada isi surat “saya yang bertanda tangan di bawah ini,”
Penggunaa
tanda koma pada isi surat tersebut sudah tepat karena tanda koma dipakai
sebagai perincian.
2.
Penggunaa tanda koma
pada isi surat “selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-1, memberikan KUASA
kepada,”.
Pada
penggunaan tanda koma “PIHAK KE-1,” sudah tepat karena tanda koma dipakai di
belakang akat atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dan
penggunaan tanda koma “kepada,” juga sudah tepat karena tanda koma dipakai sebagai
perincian
3.
Penggunaa tanda koma
pada isi surat “untuk MENGAMBIL IJAZAH milik PIHAK KE-1,”
Pada
penggunaan tanda koma tersebut sudah tepat karena tanda koma dipakai di
belakang akat atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat.
4.
Penggunaa tanda koma
pada isi surat:
Sidoarjo,
24 Maret 2012
Penggunaan
tanda koma tersebut sudah tepat karena tanda koma dipakai di antara alamat dan
tanggal
5.
Penggunaa tanda koma
pada isi surat:
6. Penerima
Kuasa, Pemberi
Kuasa,
7. Penggunaan
tanda koma di atas sudah tepat karena tanda koma dipakai dibelakang kata atau
ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data maka penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan:
1. Penggunaan tanda koma dalam surat kuasa sesuai
dengan EYD.
2. Penggunaan
tanda koma pada surat kuasa tersebut tidak terdapat kesalahan.
3. Penggunaan
tanda koma pada surat kuasa sudah produktif
B.
Saran
Dengan
selesainya makalah ini, penulis akan mengumukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Agar
penulis lebih memperdalam pengetahuan penggunaan tanda koma dan surat kuasa
2. Hendaknya
penulis dapat mengetahui penggunaan tanda koma pada surat kuasa
3. Hendaknya
disediakan buku-buku yang membahas lebih banyak tentang tanda baca dan surat
4. Agar
guru mata pelajaran bahasa Indonesia member pelajaran yang lebih mendalam
tentang tanda baca dan surat
A. G., Fachruddin. 2012. Pegangan Mata Kuliah Dasar
Umum.
Abdullah. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Gie The Liang.
2001. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone.
SMA Neg. 1 Watampone.
Keraf, Goris. 1994. Terampil Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas II.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mafrukhi, dkk .. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI.
Jakarta : Erlangga.
Marjo, Y.S.. 2005. Surat Menyurat Lengkap.
Moekijad. 2006. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa
(makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Panji, Suhanda. 1997. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa
(makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Rizal. 2003. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) :
Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Sudarmayanto. 2003. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa
(makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Sudirjo, Atmo. 1999. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa
(makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Sutisna, tedja. 1998. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa
(makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Tampubalon. 2012. Kemampuan Membaca Tekhnik Efektif dan Efisien.
Widodo, A. Slamet. 1995. Penuntun Belajar Bahasa Indonesia 2 untuk Kelas
II. Bandung : Genexa Exact.
Wiyasa, Thomas. 1996. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa
(makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.
Yudha, Sahid. 2006. Buku Ajaran Bahasa Indonesia. Surakarta: Citra
Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar