Jumat, 28 Februari 2014

CONTOH MAKALAH


ANALISIS PENGGUNAAN TANDA KOMA
DALAM SURAT KUASA


MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
 


O
L
E
H



HASANAL MUTMAINNAH
14915
XI IPA 2


SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN
2011 / 2012

PENGESAHAN

Makalah siswi bernama Hasanal Mutmainnah, NIS 14915, kelas XI IPA 2, yang berjudul “Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa”, telah diperiksa dan diteliti oleh pembimbing karya tulis kelas XI IPA 2 SMA Negeri I Watampone dan dinyatakan telah diterima.



Watampone,    Mei 2012
Pembimbing,


Hj. Habibah Arsyad, S.Pd., M.Pd.
    NIP 1958109 198103 2 008














KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan taufiq-Nya sehingga penulis diberi kekuatan untuk menyelesaikan masalah ini walaupun dalam bentuk yang sederhana. Salawat dan salam tak lupa dikirimkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak makalh ini dapat terselesaikan oleh penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
1.      Ibu Hj. Habibah Arsyad, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing karya tulis sekaligus guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2.      Orang tua penulis yang memberi dukungan moril maupun materi dalam menyelesaikan makalah ini.
3.      Rekan yang memberikan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak berkenan di hati pembaca dan mengharapan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalh ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Watampone,   Mei 2012


                            Penulis,


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
D.    Manfaat
II    KERANGKA TEORI
A.    Kerangka pikir
1.      Pengertian tanda baca dan surat
2.      Fungsi tanda baca dan surat
3.      Jenis-jenis tanda baca
4.      Jenis-jenis surat
B.     Hipotesis
III   METODOLOGI
A.    Jenis Tulisan
B.     Objek Tulisan
C.     Teknik Pengumpulan Data
IV   PEMBAHASAN
A.    Surat Kuasa
B.     Tinjauan Penggunaan Tanda Koma Dalam Surat Kuasa
C.     Analisis Penggunaan Tanda Koma Dalam Surat Kuasa
V    PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA

I.    PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan tetapi pasti berkembang dan tumbuh terus.  Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia harus digunakan dengan baik dan benar.
Dalam UU Pasal 36 bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia akan dapat memperkuat rasa persatuan warga Negara.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari banyak masyarakat yang menyalahgunakan penggunaan tanda baca tersebut. Masyarakat tidak memperhatikan kaidah-kaidah penggunaan tanda baca yang benar.
Hal ini, bias menimbulkan kerugian yang sangat besar dan kesalahan pemahaman penggunaan tanda baca bagi generasi muda. Maka pada kesempatan ini penulis mencoba untuk membahas penggunaan tanda koma pada surat kuasa.

B.       Rumusan Masalah
Dalam melakukan suatu hal biasanya menemui berbagai permasalahan, dalam hal ini masih ada siswa yang belum mengetahui atau memahami penggunaan tanda koma dalam surat kuasa.
Dengan demikian makalah ini akan membahas permasalahan antara lain:
1.      Adakah pemahaman penulis tentang tanda koma dan surat kuasa.
2.      Bagaimana pemahaman penulis tentang analisis penggunaan tanda koma dalam surat kuasa.  

C.      Tujuan
Adapun tujuan penulis melalui makalah ini adalah
1.      Agar penulis dapat mengerti tentang tanda koma dan surat kuasa.
2.      Sebagai wahana untuk maningkatkan pengetahuan mengenai penulisan tanda koma dan surat kuasa.
3.      Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.

D.      Manfaat
Dari makalah ini diharapkan adanya manfaat yang dapat diperoleh yaitu sebagai berikut:
1.       Dapat membantu wawasan pembaca mengenai penggunaan tanda koma dan  surat kuasa
2.      Sebagai wahana untuk melatih penulis membuat makalah
3.      Mengembangkan rasa tanggung jawab dan melaksanakan atau menyelesaikan tugas dengan baik
4.      Menambah perbendaharaan literature perpustakaan
















II.    KERANGKA TEORI
A.      Kerangka Pikir
1.      Pengertian tanda baca dan surat
a.       Pengertian tanda baca
Tanda baca merupakan simbol yang tidak terhubung dengan fonem atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berpengaruh untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan dan juga intonasi serta jeda dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan  tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesefik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Adapun pengertian beberapa pakar tentang tanda baca, antara lain:
1)      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam system ejaan seperti titik koma, dan lain-lainnya.
2)      Menurut fachruddin A.G. dalam buku bahasa Indonesia yang berjudul “Pegangan Mata Kuliah Dasar Umum” halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca adalah tanda yang digunakan untuk melambangkan bahasa.
3)      Menurut Prof.Dr.Dp Tampubalon dalam bukunya yang berjudul “Kemampuan Membaca Teknik Efektif dan Efisien” halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca adalah lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem).
4)      Menurut Dr. Goris Keraf buku komposisi sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesia halaman 13, mengemukakan bahwa tanda baca adalah tanda-tanda atau gambar-gambar yang menggambarkan unsur-unsur supermental dalam tutur untuk memudahkan pembaca pengikut jejak bahasa lisannya.
5)      Menurut Drs. Abdullah tanda baca ialah tanda yang digunakan untuk menjelaskan maksud penulis agar informasi disampaikan tanda serah terima oleh pembaca.
b.      Pengertian surat
Adapun pendapat pakar mengenai pengertian surat antara lain:
1)      Menurut sedarmayanti, surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta (2005:26)
2)      Menurut Y.S. Marjo dalam bukunya surat menyurat lengkap mempunyai pengertian lain bahwa: surat adalah komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain (2005:15).
3)      Menurut Thomas Wiyasa pengrtian surat yaitu: surat adalah sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu ke pihak yang lain, informasi dapat berupa pemberitahan, pernyataan laporan, pemikiran, sanggahan dan lain sebagainya (1996:2).
4)      Menurut Moekijad, surat adalah kertas sehelai atau lebih di mana dituliskan suatu pernyataan atau berita sesuatu yang hendak orang nyatakan pada orang lain (2006:5).
5)      Menurut Suhanda panji, surat adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat suatu bahan komunikasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain atas nama pribadi maupun kedutaan dalam organisasi (1997:38).
6)      Menurut Atmo Sudirjo mengenai surat adalah sehelai kertas yang ditulis atau diketik atas nama dalam kedudukan yang di tujukan kepada suatu alamat tertentu dan membuat suatu badan komunikasi (1999:139).
7)      Menurut The Liang Gie, surat adalah setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan mengenai suatu hal atau peristiwa yang dibuat orang untuk membantu ingatannya (2000:115).
8)      Menurut Tedja Sutisna yaitu surat adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain (1999:82).
9)      Menurut Rizal, surat adalah alat untuk manyampaikan suatu majsud secara tertulis, baik tentang penawaran, permintaan, pernyataan, pertanyaan, lamaran pekerjaan, dan lain-lain (2003:2).

2.      Fungsi tanda baca dan surat
a.       Fungsi tanda baca
Adapun fungsi tanda baca adalah:
*    Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian
*    Menciptakan kesesuaaian untuk keselarasan dalam pengaturan vokal seorang dengan adanya tanda baca dalam suatu perincian
*    Menunjukkan kekhasan suatu kalimat dengan penjelasan unsure sematis konteks kalimat
*    Untuk melambangkan sebagian dan aspek bahasa lisan terutama intonasi keras lembutnya suara, dan variasi kecepatan ujaran
*    Menghubungkan ataupun memisahkan bagian kalimat
*    Menunjukkan kekhasan suatu kalimat dan penjelasan unsur sematis

b.      Fungsi surat
Surat yang baik ialah surat yang mudah dimengerti dan dipahami isi dan tujuan surat itu sendiri karena dalam surat terdapat beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:
*    Wakil atau duta si penulis atau si pengirim surat. Disini surat berperan pembawa misi atau pesan penulis (pembuat) surat.
*    Bukti tertulis otentik, hitam di atas putih, yang mempunyai kekuatan buku, misalnya kuitansi, bukti tanda terima, fakttur, surat perjanjian, dan sebagainya.
*    Pedoman untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Dengan adanya surat menyurat dan kearsipan serta data-data, sebuah organisasi atau badan usaha dapat bertindak lebih lanjut berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
*    Alat pengingat. Dengan adanya arsip, sesuatu yang lupa tentang kegiatan masa lalu dapat dilihat dan ditinjau kembali.
*    Alat untuk memperpendek jarak, penghematan tenaga dan waktu.
*    Bukti sejarah dan kegiatan suatu organisasi atau vadan usaha.
*    Alat promosi (iklan) bagi pihak pengirim.
*    Khususnya dalam surat bisnis modern. 

3.      Jenis-jenis tanda baca
Jenis-jenis tanda baca yaitu antara lain:
a.       Tanda titik ( . )
-         Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pernyataan seruan
Misalnya : Selesaikan tugas itu dengan baik.
-         Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian ikhtiar, atau daftar
Misalnya : 1 Patokan umum
-         Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
Misalnya: 2.25.31 (pukul 2 lewat 25 menit 31 detik)
-         Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu
Misalnya: 1.24.55 (1 jam, 24 menit, 55 detik)
-         Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul penulisan, yang tidak berakhir dengan tanda Tanya da tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka
Misalnya: Marriani, Mandipulana. 1970. Benci dan Cinta. Melati: Balai Pustaka.
-          Tanda titk dipaakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya : Desa Mariopulana berpenduduk 34.400 orang.
-          Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuab atau kelipatannya yang tidak menujukkan jumlah.
Misalnya : Lihat halaman 342 dan seterusnya.
-           Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table, dan sebagainya.
Misalnya: Asab dan Sengsara.
-           Tanda titik tidak dipakai debelakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
-          Misalnya : Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Beringin 67
Bone

b.      Tanda koma ( , )
-         Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atas pembilangan
Misalnya: surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
-         Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang didahulu oleh kata seperti atau melainkan
Misalnya : Pepet bukan anak saya, melainkan anak Pak Rahing.
-         Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat itu mengiringi kalimatnya
Misalnya: Ayah lupa akan janjinya karena sibuk.
-         Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat dalam kalimat
Misalnya: wah, bukan main!
-         Tanda koma dipakai di muka angka oersepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka
Misalnya: Rp 13,69
-          Tanda koma dipakai dibelakang akat atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya : ……. Jadi, soalnya tidak semudah itu.
-         Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat
Misalnya:      penerima kuasa,                           pemberi kuasa,
-          Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya : Karena sibuk, Ayah lupa akan janjinya.
-          Tanda koma dipakai diantara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang lulus berurutan.
Misalnya : Sdr. Ranchman, jalan Sungai Musi 31 Makassar.
-          Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya : Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
-          Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya : W.J.S. Poerwadarminta, bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang (Yokyakarta : UP Indonesia. 1967), hlm. 4.
-          Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Mislanya : Ny. Alfiah, M.A.
-          Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnyatidak membatasi.
Misalnya : Paman Saya, Pak Ridwan, rajin sekali.
-          Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca dibelakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya : Duta mengucapkan terima kasih atas bantuan Ridwan.
-          Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung itu berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru.
Misalnya : “ Berdiri lurus-lurus !” perintahnya.

c.       Tanda titik dua ( : )
-          Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian
Misalnya: kita memerlukan kursi meja dan lemari:perabot.
-          Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perincian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan
Misalnya: kita memerlukan kursi, meja, dan lemari
-          Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Misalnya: Sekretaris: Sella Arsyta
-          Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menujukkan perilaku dalam percakapan.
Misalnya :
Ridwan  : “Baik, Bu,” (mengangkat kompor                                dan masuk).
Ibu : “ jangan lupa, letakkan baik-baik !” (duduk di teras rumah)
-          Tanda titik dua dipakai (i) diantara jilid atau nomor dan halaman (ii)di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, seta (iv) nama kot dan penerbit buku acuan dlam karangan.
Misalnya : Tempo, 1 (1971) 27:5

d.      Tanda titik koma ( ; )
-          Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara
Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan selesai juga.
-          Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata di dalam perhitungan untuk memisahkan kalimat majemuk
Misalnya: Kakak sibuk bekerja di dapur.

e.       Tanda hubung ( - )
-          Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris
Misalnya: walaupun sakit, mereka tetep tidak mau beranjak
-          Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang
Misalnya: kemerah-merahan
-          Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal
Misalnya: 8-4-1956
-          Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atu akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Misalnya : Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
-          Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilang bagian kelompok kata.
Misalnya : Lima-puluh-tiga-rupiah
-          Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, dan (iv) singkatan berhuruf capital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
Misalnya : Hadiah ke-17
-          Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya : Pen-tackle-an.

f.       Tanda pisah ( - )
-          Tanda pisah membatasi penyisipan kata ataau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat
Misalnya : Kemerdekaan bangsa itu- saya yakin akan tercapai –diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri
-          Tanda pisah menegaskan adanya keterangan apososo atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas
Misalnya : Rangkaian temuan in-evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom-telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta
-          Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’
Misalnya: tanggal 5-10 April 1930.

g.      Tanda ellipsis ( … )
-          Tanda ellipsis dipakai dalam kalimat terputus-putus
Misalnya: kalau begitu… ya, marilah kita berjoget.
-          Tanda ellipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat tau naskah ada bagian yang dihilangkan
Misalnya: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati…

4.      Jenis-jenis surat
a.       Menurut sifat isi dan asalnya, mencakup:
1)      Sifat pribadi, yaitu surat yang memiliki kebebasan dalam bentuk dan pemakaian bahasa.
2)      Surat Ddinas, yaitu surat resmi yang dipegunakan oleh instalasi pemerintah untuk kepentingan administrasi pemerintahan dan harus tanduk pada aturan resmi.
3)      Surat niaga, yaitu surat resmi yang biasa dipergunakan oleh perusahaan niaga, dalam pemakaian bahasanya, disini bias lebih luas dibandingkan denagn bahasa resmi.

b.      Menurut sasarannya, mencakup:
1)      Surat pemberitahuan yaitu surat yang ditujukan untuk semua orang yang berada dilingkungan surat itu berada.
2)      Surat edaran yaitu surat yang ditujukan untuk lebih dari satu orang atau satu alamat.
3)      Surat terbatas yaitu surat yang ditujukan kepada orang yang bersangkutan.

c.       Menurut sifatnya, mencakup:
1)      Surat rahasia yaitu surat yang isinya tidak boleh dilihat oleh orang lain selain oleh yang bersangkutan yang tertera dalam alamat.
2)      Surat konfidensial yaitu surat yang isinya diketahui oleh orang-orang tertentu.
3)      Surat biasa yaitu surat yang boleh diketahui oleh orang lain.

B.       Hipotesis
Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis perlu manyajukan suatu hipotesis yang merupakan jawaban seementara terhadap permasalahan yang diteliti.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Tanda baca adalah lambang-lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi-bunyi bahasa (fonem-fonem).
2.      Penggunaan tanda baca yang baik yaitu dengan memahami yang dimaksud dengan tanda baca dan jenis-jenisnya, barulah dipergunakan.











III   METODOLOGI

A.      Jenis Tulisan
Makalah ini merupakan jenis tulisan argumentasi dan eksposisi. Dalam makalah ini penulis lebih mendominasi pada tulisan argumentasi yang mengutamakan fakta-fakta yang ada disertai dengan contoh-contoh sebagai pembuktian. Selain itu, tidak lepas dari tulisan eksposisi disertai dengan penjelasan-penjelasan berupa opini.

B.       Objek Tulisan
Objek penulisan makalh ini adalah tanda baca dn yang menjadi subjeknya yaitu siswa/penulis. Sasaran utama dari objek penulisan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai penggunaan tanda koma dalam surat kuasa.

C.      Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun makalah ini adalah matode Library research yaitu metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan jalan membaca buku literatur dengan tekhnik sebagai berikut:
1.      Mengutip langsung, yaitu mengambil pendapat atau data yang terdapat di dalaam literatur untuk dimasukkan ke dalam karya tulis dengan tidak mengubah redaksinya.
2.      Mengutip tidak langsung, yaitu meringkas atau mengikhtifarkan pendapat atau data yang terdapat dalam literatur kemudian dimasukkan ke dalam karya tulis.



IV.   PEMBAHASAN

A.      Surat Kuasa
SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama Lengkap    :    Muhammad Ainul Hakim
Kelas                    :    12
Tanggal Lulus      :    15 Juni 2011
Telepon                :    085648927921
Alamat                 :    Ds. Jenggot Selata RT 02 RW 01 Krembung Sidoarjo

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-1, memberikan KUASA kepada,
Nama Lengkap    :    Firmansya
Pekerjaan             :    Swasta
Telepon                :    08967368921
Alamat                 :    Jl. Pegangsan NO 23 Krembung Sidoarjo

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-2 untuk MENGAMBIL IJAZAH milik PIHAK KE-1, beserta kelengkapan tanda kelulusan lainnya dari sokolah Negeri 1 Krembung Sidoarjo guna digunakan sesuai keperluan PIHAK KE-1.

Demikian surat kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sidoarjo, 24 Maret 2012
Pihak Kedua,                                                                  Pihak Pertama,


Muhammad Ainul Hakim                                                          Firmansya
B.       Tinjauan Penggunaan Tanda Baca Dalam Surat Kuasa
Pada surat kuasa terdapat tanda koma, yaitu:
1.      Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
2.      Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-1, memberikan KUASA kepada,
3.      Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-2 untuk MENGAMBIL IJAZAH milik PIHAK KE-1, beserta kelengkapan tanda kelulusan lainnya.
4.      Sidoarjo, 24 Maret 2012
5.      Pihak Pertama,                                                Pihak Kedua,

C.      Analisis Penggunaan Tanda Baca Dalam Surat Kuasa
1.      Penggunaa tanda koma pada isi surat “saya yang bertanda tangan di bawah ini,”
Penggunaa tanda koma pada isi surat tersebut sudah tepat karena tanda koma dipakai sebagai perincian.
2.      Penggunaa tanda koma pada isi surat “selanjutnya disebut sebagai PIHAK KE-1, memberikan KUASA kepada,”.
Pada penggunaan tanda koma “PIHAK KE-1,” sudah tepat karena tanda koma dipakai di belakang akat atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dan penggunaan tanda koma “kepada,” juga sudah tepat karena tanda koma dipakai sebagai perincian
3.      Penggunaa tanda koma pada isi surat “untuk MENGAMBIL IJAZAH milik PIHAK KE-1,”
Pada penggunaan tanda koma tersebut sudah tepat karena tanda koma dipakai di belakang akat atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
4.      Penggunaa tanda koma pada isi surat:
Sidoarjo, 24 Maret 2012
Penggunaan tanda koma tersebut sudah tepat karena tanda koma dipakai di antara alamat dan tanggal
5.      Penggunaa tanda koma pada isi surat:
6.      Penerima Kuasa,                                                       Pemberi Kuasa,
7.      Penggunaan tanda koma di atas sudah tepat karena tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
























V.    PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan:
1.       Penggunaan tanda koma dalam surat kuasa sesuai dengan EYD.
2.      Penggunaan tanda koma pada surat kuasa tersebut tidak terdapat kesalahan.
3.      Penggunaan tanda koma pada surat kuasa sudah produktif

B.       Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis akan mengumukakan beberapa saran sebagai berikut:
1.      Agar penulis lebih memperdalam pengetahuan penggunaan tanda koma dan surat kuasa
2.      Hendaknya penulis dapat mengetahui penggunaan tanda koma pada surat kuasa
3.      Hendaknya disediakan buku-buku yang membahas lebih banyak tentang tanda baca dan surat
4.      Agar guru mata pelajaran bahasa Indonesia member pelajaran yang lebih mendalam tentang tanda baca dan surat









DAFTAR PUSTAKA

A. G., Fachruddin. 2012. Pegangan Mata Kuliah Dasar Umum.

Abdullah. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Gie The Liang. 2001. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Keraf, Goris. 1994. Terampil Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas II. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mafrukhi, dkk .. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Marjo, Y.S.. 2005. Surat Menyurat Lengkap.

Moekijad. 2006. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Panji, Suhanda. 1997. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Rizal. 2003. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Sudarmayanto. 2003. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Sudirjo, Atmo. 1999. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Sutisna, tedja. 1998. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Tampubalon. 2012. Kemampuan Membaca Tekhnik Efektif dan Efisien.

Widodo, A. Slamet. 1995. Penuntun Belajar Bahasa Indonesia 2 untuk Kelas II. Bandung : Genexa Exact.

Wiyasa, Thomas. 1996. Analisis Penggunaan Tanda Koma dalam Surat Kuasa (makalah) : Watampone. SMA Neg. 1 Watampone.

Yudha, Sahid. 2006. Buku Ajaran Bahasa Indonesia. Surakarta: Citra Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar